SBdP (KD 3. 3, 4. 3)
Seni tari yang berkembang di Indonesia begitu banyak dan beragam. Tarian daerah menggambarkan tradisi dan tata cara kehidupan penduduk di suatu daerah. Tarian biasanya menjadi ciri khas pertunjukan pada upacara adat atau peristiwa penting. Berikut beberapa tarian daerah di Indonesia:
Setiap tari daerah tersebut mempunyai pola lantai yang menjadi ciri khusus.Berikut pola lantai Tari Seudati dari Aceh:
Penyajian tari lebih lengkap dengan iringan. Iringan tari merupakan salah satu unsur pertunjukan tari. Ada iringan tari yang berasal dari tubuh manusia. Ada juga iringan tari yang berasal dari berbagai alat musik benda yang dimainkan.
Iringan tari yang berasal dari tubuh manusia misalnya tepukan tangan, hentakan kaki, dan suara-suara dari mulut (siulan atau nyanyian). Iringan tari yang menggunakan alat musik ada yang berupa alat musik tradisional dan ada juga yang berupa alat musik modern.
Pola Lantai Karya Tari
Dengan adanya berbagai macam bentuk tarian, bentuk pola lantainya pun berbeda-beda. Bentuk pola lantai tarian yang satu berbeda dengan tarian yang lain. Selain bentuknya yang berbeda, terdapat pola lantai yang mempunyai maksud dan ada juga yang tidak memiliki makna. Pola lantai yang mempunyai maksud lebih banyak ada dalam tari-tarian klasik yang terdapat di keratin Surakarta dan Yogyakarta. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan jika pola lantai dalam tari kreasi baru dan tari rakyat juga mempunyai maksud. Perhatikan bentuk pola lantai dalam dua tarian yang berbeda berikut:
Kedua karya tari pada gambar tersebut merupakan tarian yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tari Jaran Kepang berdasarkan bentuk koreografi termasuk dalam jenis tari rakyat, sedangkan Tari Bedhaya termasuk dalam jenis tari klasik. Bentuk pola lantai Tari Jaran Kepang lebih sederhana dibandingkan bentuk pola lantai Tari Bedhaya.
Pola lantai yang berbentuk garis horizontal pada Tari Jaran Kepang tidak mempunyai maksud apa pun. Sebaliknya, pola lantai yang terdapat pada Tari Bedhaya mempunyai maksud. Ada satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang dikenal dengan nama rakit lajur. Pola lantai rakit lajur bermaksud menggambarkan lima unsur yang ada pada diri manusia, yaitu cahaya, rasa, sukma, nafsu, dan perilaku.
3. Evaluasi
BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C ATAU D PADA JAWABAN YANG BENAR!
1. Hutan sangat penting dalam menjaga ketersedian air tanah, antara lain karena ….
a. Akar-akar pohon mampu mengikat air ketika hujan
b. Daun pohon mampu mengurangi proses respirasi
c. Batang pohon mampu mencegah pemanasan air
d. Hutan mempunyai letak yang jauh dari laut
2. Salah satu kegiatan manusia yang bisa merusak hutan adalah ….
a. Mendirikan cagar alam
b. Memburu hewan di hutan
c. Melakukan pembakaran untuk membuka lahan
d. Mengadakan penelitian di hutan
3. Proses peresapan air hujan ke dalam tanah dapat mengalami kesulitan pada ….
a. Tanah lapangan yang luas
b. Jalan beraspal atau beton
c. Hutan yang ditumbuhi banyak pohon
d. Bukit berpasir lembut
4. Proses mengalirnya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah itu sendiri dinamakan ….
a. Respirasi
b. Kondensasi
C. Presipitasi
d. Infiltrasi
5. Faktor alam yang menyebabkan kekeringan antara lain adalah ….
a. Penebangan hutan secara liar
b. Kondisi tanah yang berbatu
c. Pembuatan banyak sumur galian
d. Predisi hujan yang tidak tepat
6. Kegiatan di bawah ini yang bisa dilakukan di rumah untuk menjaga ketersediaan air tanah adalah ….
a. Menghindari menanam pohon di depan rumah
b. Membuat lubang resapan biopori di halaman
c. Menampung air hujan di atap rumah
d. Melapisi halaman rumah dengan keramik
7. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan manusia untuk bisa mendapatkan air tanah, antara lain dengan membuat ….
a. Terasering
b. Biopori
c. Sumur
d. Bendungan
8. Kemarau yang panjang dapat mengakibatkan ….
a. Curah hujan meningkat
b. Air tanah keruh
c. Kekeringan
d. Air hujan menjadi asin
9. Manfaat pola lantai bagi para penari antara lain adalah ….
a. Memudahkan menghadap panggung
c. Mempercepat gerakan tari yang dilakukan
b. Meringankan gerakan badan
d. Memudahkan gerakan penari menjadi kompak
10. Pola lantai garis lurus dapat dikembangkan menjadi pola berikut ini, kecuali ….
a. Pola Lingkaran
b. Pola Zigzag
c. Pola diagonal
d. Pola vertikal
11. Contoh tarian di Indonesia dengan pola lingkaran adalah ….
a. Tari Kecak
b. Tari Saman
c. Tari Manuk Dadali
d. Tari Remo
12. Tradisi Sekaten merupakan salah satu adat-istiadat dari daerah Yogyakarta. Tradisi ini selain menjadi kearifan lokal juga banyak menarik perhatian para wisatawan untuk melihatanya. Hal ini menunjukkan bahwa adat-istiadat yang dilestarikan dengan baik dapat ….
a. Bermanfaat bagi masyarakat
b. Menambah kekuatan negara
c. Menimbulkan perpecahan
d. Menyebabkan kemacetan daerah
13. Pasangan tarian di bawah ini yang tepat sesuai daerah asalnya adalah ….
a. Tari Bedhaya dari Tawa Timur
b. Tari Selamat Datang dari Maluku Utara
c. Tari Legong dari Kalimantan Selatan
d. Tari Kipas dari Sulawesi Selatan
14. Tarian-tarian yang dimiliki setiap daerah di Indonesia menggambarkan …..
a. Impian daerah tersebut
b. Tradisi dan Tata kehidupan daerah tersebut
c. Mitos yang beredar di masyarakat
d. Tradisi daerah lain yang dilihat
15. Perbedaan adat-istiadat dari setiap daerah perlu kita sikapi dengan ….
a. Acuh
b. Saling menghargai
c. Saling membandingkan
d. Saling sinis
4. Penutup
Demikian pembelajaran hari ini tentang Pengaruh Siklus Air pada Musim Kemarau dan Seni Tari di Indonesia. Semoga ananda Sholeh Sholehah memahami penjelasan dari ibu/bapak guru, besok masuk ke tema 8 subtema 3. Apabila ada pertanyaan bisa langsung ditanyakan ke ibu/bapak guru ya..
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
0 Reviews:
Posting Komentar